There is no problem given out from your ability

Kamis, 20 Maret 2014

Riwayat Hidup Soren Kierkegaard "Filsuf dari Denmark"

Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke 19 yang berasal dari Denmark. Hidup singkat Kierkegaard dimulai dan diakhiri di Danish city of Copenhagen. Lahir di Kopenhagen tanggal 5 Mei 1813 dan meninggal di kota yang sama pada tanggal 11  November 1855 pada usia 42 tahun. Kierkegaard adalah sosok pribadi yang kadang agak aneh, kadang-kadang sinis dan kadang-kadang pemikir religius yang sangat mendalam.
Ia dibesarkan di sebuah keluarga Kristen yang didominasi oleh ayah-seorang kaya tapi melankolis-yang tersiksa oleh perasaan bersalah. Saat muda, Kierkegaard tidak yakin dengan tujuannya dan pekerjaan yang ingin dicapainya. Meskipun ia mengikuti keinginan ayahnya dan masuk ke Universitas Kopenhagen tahun 1830 untuk belajar teologi, namun sikap memberontak terhadap pendidikan di keluarganya telah mengalihkannya dari pengajaran yang serius terhadap rencana awal. Sikap Kierkegaard yang tak memiliki motivasi untuk belajar teologi, digantikan dengan minat besar pada sastra dan filsafat dan sangat antusias pada kehidupan sosial yang liberal dari teman-teman intelektualnya.
Selama beberapa tahun, Kierkegaard hidup tanpa tujuan yang jelas kecuali untuk menolak masa lalu. Namun sikap  hidup ini tidak memberi kepuasan abadi tetapi hanya menimbulkan rasa kesia-siaan dan keputusasaan. Setelah mengikuti fakta ini, Kierkegaard berangkat untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. Rekonsiliasi dengan ayahnya dan sebuah orientasi yang baru, tejadi di tahun 1833 dengan apa yang dipandang Kierkegaard sendiri sebagai konversi religius. Ditahun 1840, ia mendapatkan gelar dibidang teologi dari Universitas dan kemudian bertunangan dengan Regina Oselen.
Hidup Kierkegaard tampak stabil. Tetapi setelah setahun, ia membatalkan pertunangannya. Alasan pembatalan ini tidak jelas, tetapi satu faktor utama adalah keyakinan Kierkegaard bahwa ia memiliki tugas agama yang harus dipenuhi dan pernikahan tidak sesuai dengan tugas itu. Ia memutuskan hidup tanpa menikah dan hidup demi gereja dan perkembangan ilmu pengetahuan. Ia banyak belajar filsafat, kesusastraan dan buku-buku lainnya. Karya filsafat Jerman yang banyak dibacanya adalah filsafat Hegel.
Latar sosial-kultural masyarakat Kopenhagen yang banyak dipengaruhi oleh filsafat Kant dan Hegel secara mutlak membuatnya kritis sekaligus memberontak terhadap kedua pemikir kritis sebelumnya itu. Dimasa mudanya Kierkegaard pernah melakukan perjalanan ke Jerman, tetapi akhirnya ia banyak menghabiskan masa hidupnya di Denmark dan memerangi pengaruh rasionalis dari kedua filsuf besar Jerman tersebut sekaligus mencurahkan hidupnya pada peranannya sebagai seorang pengganggu Sokratis dikalangan kaum borjuis Lutheran. Inti pemikiran Kierkegaard ingin menegaskan jalan hidupnya pada ajaran Kristen yang dibedakannya dengan ironi yang besar dan kerap menyindir dari keyakinan lunak dan pegangan sosial umat Kristen.
Pengalaman keagamaannya dan studi teologis yang dijalankannya tersebut telah mendorongnya untuk percaya bahwa agama Kristen perlu diperkenalkan kembali ke dalam dunia Kristen. Artinya, meskipun sebagian besar orang dinegrinya menyebut diri mereka Kristen, namun Kierkegaard percaya bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang signifikansi keyakinan Kristen dan hubungannya dengan struktur eksistensi manusia. Kierkegaard mengetahui bahwa ia memiliki bakat penulis, dan ia merasa terpanggil untuk menggunakan bakatnya guna menjelaskan arti keyakinan Kristen.
Antara tahun 1843 hingga 1846, Kierkegaard banyak menulis buku dan esai, tetapi buku-buku itu terdiri dari dua jenis yang secara fundamental sangat berbeda. Di satu sisi, ada serangkaian tulisan-tulisan dengan nama samaran (misalnya, Either/Or (1843), Fear and Trembling (1843), Philoshohycal Fragments (1844), dan Concluding Unscientific  Postcript (1846). Kierkegard memiliki nama bagi teknik dari tulisan-tulisannya yang memakai nama samaran: komunikasi tidaak langsung (indirect communication).
Berikut ringkasan sebuah karyanya:
1.      Either/or (Enten/Eller) tahun 1843: Buku ini terdiri dari dua bagian yang mempertentangkan pandangan hidup yang estetis dengan yang etis. Karya yang panjang ini menampilkan catatan-catatan pribadi, esai-esai dan percobaan-percobaan psikologis untuk menggoda ahli estetika serta serangkaian surat yang ditulis seorang hakim kepada ahli estetik yang menyanjung sisi positif pernikahan dan kehidupan etis. Struktur dialektis ini tidak memberikan penyelesaian, atau “sintensis” dalam konsep Hegelian, untuk dua pandangan hidup yang bertentangan. Karya ini berfungsi sebagai kritik maupun parodi terhadap filsafat Hegelian.
2.      Fear and Trembling (Frygt og Beaven) tahun 1844: Mengambil  contoh pengorbanan Ishak oleh Abraham untuk menyelidiki penundaan etika teleologi (ajaran atau kepercayaan bahwa segala  tindakan disebabkan karena adanya tujuan hidup yang ingin dicapai). Hal ini merupakan kebutuhan akan ketaatan mutlak terhadap perintah Allah meskipun perintah itu tidak masuk akal atau tidak bermoral.
3.   Philosophycal Fragments (Philosophiske Smuler) tahun 1844: Melalui karya ini, Kierkegaard memerinci elemen subjektif yang diperlukan dalam mendapatkan pengetahuan dengan menelusuri doktrin inkarnasi dan apakah kebahagiaan abadi dapat didasarkan pada peristiwa sejarah.

4.     Concluding Unscentific Postcript (Afsluttende uvidenskabelig Efterskrift) tahun 1845: Sambungan Philosophycal Fragments yang berpendapat bahwa semua kebenaran harus secara subjektif cocok dan tidak ada jaminan adanya pengetahuan objektif. Kierkegaard mengangkat Kristus, tokoh yang penuh pparadoks, yang adalah manusia dan Allah. Ia menekankan bahwa hhal ini tidak dapat dipahami secara logis (sebagaimana dalam sintesa Hegel).  Seorng hanya bisa memiliki sebuah komitmen yang subjektif yang sungguh-sungguh terhadap kepercayaan ini atau kepercayaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar