Sabtu, 30 Maret 2013
Range Vokal dan Tension berlebih
Setiap penyanyi memiliki range vokal yg unik. Ada yg suaranya lebih rendah ada yg lebih tinggi, ada yg range-nya lebar ada yg tidak. Label SATB atau sopran, alto, tenor dan bass, digunakan untuk mempermudah dalam aransemen dan melatih paduan suara. Sedangkan dalam vokal klasik dikenal suara (rendah ke tinggi) bass, baritone, tenor, contralto (atau alto), mezzosoprano, dan soprano. Dalam paduan suara (padus) tidak aneh jika wanita yg suaranya rendah nyanyi dalam seksi tenor, dan pria bersuara tinggi dlm seksi alto. Dalam opera, biasanya wanita yg bersuara sopran dan pria yg bersuara tenor mendapat peran utama. Apakah boleh penyanyi tenor menyanyikan lagu penyanyi bass? Mengapa tidak, asal kuncinya dinaikkan/disesuaikan. Karena menyanyi lagu yg dirasa ketinggian atau kerendahan akan membuat kita kesusahan dan memaksa. Tidak sehat bagi pita suara. Range vokal bisa diperluas dgn latihan vokal. Terutama masalah koordinasi otot vokal di kala bernyanyi. Di dalam setiap range vokal, ada lagi pembagian register vokal. Yaitu chest voice, mix voice, dan head voice. Chest voice adalah suara normal kita seeerti berbicara, ke bawah. Head voice adalah suara yg tinggi dan tipis seperti mickey mouse. Sedangkan mix voice adalah gabungan dari keduanya. Mix voice perlu koordinasi otot vokal yg lebih sulit. Tetapi penting dikuasai. Penyebab utama tension atau ketegangan berlebih saat bernyanyi adalah, memaksakan nyanyi nada tinggi di register yg salah. Bingung? Jadi saat nada lagu mulai naik, idealnya register vokalnya sudah “ganti gigi” dr chest voice ke mix voice. Memaksakan full chest voice naik ke nada tinggi dgn teknik yg kurang baik, jadinya over tension/teriak, meningkatkan resiko cidera vokal. Untuk skrg yg penting jgn paksakan suara anda menyanyi dlm range/kunci dasar yg terlalu tinggi/rendah utk anda.
Oleh: Indra Aziz
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar